oleh

Usai Operasi Amandel,Seorang Bocah SD di Boyolali Meninggal Dunia

Boyolali, Metro Pos – Nasib malang dialami Muhammad Ahsan Arrosyid (8) warga Dukuh Karang Kidul RT 02, RW 07, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo. Siswa kelas 1 Sekolah Dasar itu meninggal dunia beberapa menit setelah menjalani operasi amandel, di RS Al Hidayah Boyolali.Selasa petang (12/3/2019). Meski terjadi kejanggalan, namun keluarga menerima peristiwa itu sebagai takdir.

Putera bungsu pasangan Wakidi dan Umi Latifah itu menderita penyakit amandel sudah sejak beberapa waktu lalu. Oleh dokter, korban pun kemudian di rujuk ke Rumah sakit Islam (RSI) Al Hidayah Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo pada Selasa pagi.

“Sampai di rumah sakit, anak saya disuruh puasa dulu sebelum menjalani operasi,” kata Wakidi usai pemakaman. Hingga waktu yang telah ditentukan, yakni sekitar pukul 17.30 WIB, tim medis rumah sakit tersebut kemudian melakukan tindakan operasi.

Bagian tubuh yang dioperasi cukup vital, korban dilakukan pembiusan secara total. Setelah satu jam kemudian, operasi selesai dilakukan. namun saat dibawa dari kamar operasi ke ruang penyadaran masih dalam kondisi tak sadarkan diri.

Hingga beberapa saat kemudian anaknya telah sadarkan diri dan langsung dibawa ke bangsal perawatan. Alangkah kagetnya, saat di bangsal itu kondisi anaknya memburuk.

“ Kemudian dibawa ke ruang ICU (Intensif Coronary Care Unit) untuk dilakukan pacu jantung serta dipasangi berbagai alat,” katanya.

Alangkah terkejutnya Wakidi harus menerima kenyataan pahit. Tim medis yang sudah berusaha keras ternyata tak bisa menyelamatkan nyawanya.

“Saya menduga anak saya sudah meninggal pas waktu di bangsal tadi. Jadi di ICU itu hanya kedok seolah olah dokter sudah berusaha keras,” tambah Fajar Saefudin, anak pertama Wakidi.

Semarah atau sekecewa apapun tak akan bisa mengembalikan almarhum Muhammad Ahsan Arrosyid yang sudah beristirahat dengan tenang di area pemakaman setempat. Keluargapun menerima dengan setulus hati kematian Muhammad Ahsan Arrosyid.

“Kami menerima dan tak akan menuntut pihak manapun. Kami ini orang kecil,” imbuh Fajar.

Sementara itu, Direktur Rumas Sakit Al Hidayah dr.Ida Wulandari menyatakan tindakan medis yang dilakukan rumah sakit sudah sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP) medis yang benar.

“ Saat itu pasien (almarhum Muhammad Ahsan Arrosyid) ditangani dua dokter spesialis,” kata Ida. Bahkan selama operasi pengangkatan amandel dilakukan secara lancar.

Tak adanya permasalahan pada kondisi pasien,sehingga operasi berjalan cepat. Dimana, pasien masuk ke ruang operasi pada pukul 17.30 WIB dan keluar pukul 18.00 WIB. Operasi sederhana ini tak membikin pendaharan berat pada organ tenggorokan pasien.

“ kalau terjadi pendarahan kecil itu ya wajar. Itu amandel diambil dengan pisau. Pendaharan kecil itu wajar,” terang Ida. Namun, pasca observasi diruang recovery, tubuh pasien mengalami perubahan kondisi yang sangat cepat.

Tim medispun kemudian melakukan tindakan perawatan intensif di ruang ICCU. Tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tuhan berkehendak lain. Nyawa pasien Muhammad Ahsan Arrosyid tak bisa diselamatkan.(Mul).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed