oleh

Bhabin Marwanto Pioner Potmas Penanggulangan Bencana Alam di Ampel – Boyolali

-Peristiwa-151 views
METROPOS.id, Boyolali – Musim kemarau yang berkepanjangan berakibat susahnya air bersih, seperti di Dukuh Telogosari, Dukuh Nglumpit dan Dukuh Tuan di Desa Selodoko Kecamatan Ampel. Melihat kondisi semacam ini membuat anggota Bhabinkamtibmas Polsek Ampel (Polres Boyolali) Bripka Marwanto membuat Program Paralonisasi.

Namun sebelum program itu di lakukan, warga di ajak melihat kondisi saluran air dan sumber air yang ada di bendungan di balik bukit, setelah dilakukan pengecekan ternyata dari saluran air kering karena air yang lewat irigasi habis di perjalanan sebelum sampai di sawah dan lahan serta rumah para penduduk desa karena debitnya airnya sedikit, air tersebut habis meresap kedalam tanah, namun jika mengunakan cara alternatif dengan alat bambu sebagai jalan air juga keserap bambu sehingga air tidak sampai ke pemukiman dan lahan warga.

Selain itu guna mengantisipasi hal ini dan mencegah terjadinya konflik diantara warga karena rebutan sumber air, maka oleh Bhabin Marwanto mengganti yang semula memakai bambu diganti menggunakan paralon plastik sehingga air bisa lancar mengalir sampe ke rumah-rumah penduduk dan mengairi sawah ladang warga.

Sementara itu Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro melalui Kasubag Humasnya Akp Eddy Lilah, mengaku bangga atas anak buahnya di lapangan, karena bukan hanya melakukan pembinaan, tapi juga melakukan inovasi – inovasi baru, di antaranya Paralonisasi.

“semua itu tak luput peran serta dari Kasat Binmas Polres Boyolali AKP Srihartini dalam memberikan pembinaan kepada para Bhabinkamtibmas untuk bisa selalu berperan membantu apapun kesulitan masyarakat yang jadi desa binaannya,” terangnya, Rabu (21/8/2019).

Masih menurutnya dengan adanya Paralonisasi Masyarakat Desa Selodoko Kecamatan Ampel banyak mengucapkan terimakasih kepada Pak Bhabin atas kepeduliannya sehingga bisa memberikan solusi yang sangat sederhana namun menyelesaikan masalah yang sudah menjadi masalah langganan rutin di musim kemarau bagi warga desa. Tanah yg kekeringan bisa terairi walaupun di musim kemarau dan hasil pertanian meningkat karena bisa tetap panen dimusim kering, dan kebutuhan air untuk rumah tangga juga terpenuhi, dan yg utama bahaya dimusim kemarau panjang rawan kebakaran baik itu di pemukiman warga dan lahan atau hutan bisa cepat di cegah dan diatasi dengan Sistem Paralonisasi untuk mengalirkan Sumber Air di Sendang Bukit Selondoko ke lahan dan tempat pemukiman warga.(Mul/Res/Red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed