METROPOS.ID, KAB.PEKALONGAN –Halal bihalal keluarga besar Pemkab Pekalongan bersama seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), di aula lantai I setda Kab. Pekalongan., Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, S.H.,M.Si., menyampaikan pentingnya 4 langkah konkrit yang harus disosialisasikan di tengah masyarakat dalam menjalani era kehidupan news normal, Jum’at, (12/6/2020).
Acara halal bihalal sekaligus pengajian jum’at pagi kali ini menghadirkan pembicara KH Zuhdi Hariri dari Buaran, dan dihadiri Wakil Bupati Pekalongan Ir. Arini Harimurti, Sekretaris Daerah Mukaromah Syakoer,MM., serta para kepala OPD se Kab. Pekalongan.
“Hari ini kita melaksanakan acara halal bihalal, namun paling penting adalah saling maaf memaafkan, saling mendoakan, kemudian kita mendapatkan maidhoh khasanah, tausiyah yang sangat penting untuk bekal kita selanjutnya”, ucap Bupati mengawali sambutannya.
Lewat momentum halal bihalal tersebut Bupati mengajak seluruh ASN membangkitkan kembali spirit halal bihalal dengan spirit rasa pengabdian di tengah pandemi COVID – 19, secara nasional trendnya belum menunjukkan kurva yang landai bahkan cenderung naik.
“Untuk itu apa yang kita sebut dengan prakondisi, new normal, itu harus betul-betul kita jalankan”, tegasnya.
Bupati juga menjelaskan bahwa acara halal bihalal tersebut sekaligus memberikan contoh kepada ribuan jamaah pengjian yang sudah mengajukan ijin ke pemerintah.
“Masyarakat kita berikan contoh, bahwa silahkan berkumpul dalam skala terbatas, tapi jangan lupa protocol kesehatan menjadi sebuah keniscayaan, karena COVID -19 belum ada obatnya, kemudian belum ada satu ahlipun yang melakukan prediksi secara predictable kapan COVID ini akan hilang di Kab. Pekalongan, di Indonesia bahkan di dunia”, tuturnya.
Ditambahkan Bupati, sampai hari ini di Kab. Pekalongan masih ada 2 yang positif. 1 anak-anak, 1 sudah 25 hari dirawat. Sedang angka pasitif COVID total ada 8. 5 sembuh, 1 meninggal (KTP Depok). Pemerintah pusat sudah memetakan 136 Kab/kota dengan resiko rendah, dan Kab. Pekalongan merupakan salah satu Kab. dengan resiko rendah. Untuk itu pihaknya terus melakukan ikhtiar diantaranya melakukan sosialisasi ke pasar-pasar, ke desa-desa mensosialisasikan bahwa new normal ini setidaknya diikuti dengan 4 langkah konkrit, yaitu pakai masker, cuci tangan pakai sabun, makan bergizi dan cukup tidur. (Mit/Red)
Komentar