oleh

Spanduk dan Mural Matur Nuwun Rudy Marak di Kota Solo, Ini Kata Tokoh

-News, Solo-0 views

Salah satu mural buatan warga di Pucang Sawit, Jebres, Solo sebagai ungkapan terima kasih kepada Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo yang tak lama lagi akan habis masa jabatannya (Foto Istimewa)

METROPOS.ID, SOLO – Beberapa hari terakhir sejumlah sudut jalan Kota Solo bermunculan spanduk dan mural ucapan “matur nuwun” (terima kasih-Red) pada Walikota dan Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo menjelang akhir masa jabatannya pada 17 Februari mendatang.

Fenoma unik dan mengharukan itu tak urung mendapat berbagai tanggapan tokoh dan masyarakat, salah satunya BRM Kusumo Putro yang menyebut, ucapan selamat itu sebagai bukti pengakuan masyarakat bahwa kinerja Rudy dan Purnomo sekarang ada hasilnya dan benar-benar dapat dirasakan.

“Pak Rudy ini sangat dekat dengan rakyatnya. Bukti paling sederhana, ia akan mendatangi setiap undangan dari warganya ketika menggelar hajatan tanpa membeda- bedakan status sosial. Bahkan ketika ada lelayu (kematian-Red), ia selalu mengutamakan untuk dapat hadir,” kata Kusumo, Jum’at (12/2/2021).

Dalam pandangannya, Rudy dan Purnomo berhasil menerapkan konsep kepemimpinan Jawa “andhap asor”, merendahkan diri untuk memberi hormat kepada orang lain dan dengan begitu orang lain pun akan menghormati dirinya.

“Sikap pemimpin seperti ini wajib diteruskan oleh walikota dan wakil walikota berikutnya bila ingin dianggap berhasil oleh rakyat. Gibran Rakabuming Raka harus menjalankan konsep itu bila tidak ingin dianggap gagal jadi pemimpin,” tegasnya.

Masyarakat Kota Solo sekarang ini, lanjut Kusumo, sudah sangat cerdas. Mereka dapat menilai kinerja para pejabat yang baik maupun yang tidak baik. Oleh karenanya, ia juga berharap kepada Wakil Walikota, Teguh Prakosa, dapat menjadi penyeimbang untuk menutup celah kekurangan Gibran.

“Kepemimpinan walikota berikutnya harus banyak belajar dari kesuksesan Pak Rudy. Jangan mentang – mentang berangkat dari keluarga pejabat tinggi negara kemudian bisa seenaknya sendiri memimpin masyarakat Kota Solo,” sambungnya.

Banyak hal positif telah dikerjakan Rudy hingga membekas dihati masyarakat. Walikota yang memiliki ciri khas berkumis tebal ini dikenal sebagai sosok pemimpin yang tidak pernah menjaga jarak dengan siapapun. Ia mudah ditemui setiap dibutuhkan rakyatnya.

“Salah satu contoh aktualisasi kedekatan Pak Rudy sebagai pemimpin di Kota Solo yakni, memiliki program yang bernama Sonjo Wargo (mengunjungi warga-Red). Ini sangat bagus, ia setiap hari Jum’at selalu berkeliling melihat kondisi warganya di kampung – kampung masuk gang sempit,” paparnya.

Menurut Kusumo, dari program Sonjo Wargo ini, Rudy beserta jajaran pejabat Pemkot Solo terkait langsung dapat mengetahui setiap permasalahan yang terjadi, baik permasalahan sosial masyarakat maupun persoalan pembangunan sarana dan prasarana fisik untuk kemudian segera diselesaikan.

“Saya jarang melihat walikota seperti ini, dalam satu bulan empat kali keliling masuk kampung. Program Sonjo Wargo ini saya lihat di Solo Raya, sejauh ini hanya ada di Kota Solo. Daerah lain saya belum melihat. Maka sangat pantas kalau Pak Rudy dijuluki bapaknya wong cilik,” pungkasnya. (Naura/Red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed