oleh

Tolak Sosialisasi Quarry, Warga Wadas Bentrok Dengan Polisi

Melalui megaphone Petugas menghimbau warga untuk membubarkan diri

METROPOS.ID, PURWOREJO – Massa yang mengatasnamakan warga penolak tambang bersitegang dengan aparat kepolisian. Hal ini menyusul dengan adanya Agenda sosialisasi quarry Bendungan Bener di Desa Wadas, Kec. Bener, berlangsung ricuh Jum’at (23/4/2021).

Dari informasi yang di dapat, jalan menuju Balai Desa Wadas, lokasi sosialisasi quarry ditutup warga dengan tumpukan kayu dan batu. Membuat tim gabungan dari BPN dan aparat keamanan serta pihak terkait sosialisasi tidak dapat mengakses lokasi.

Terpisah Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan massa aksi untuk membuka jalan. Namun, tidak dihiraukan.

Situasi kondisi kedua belah pihak akhirnya mulai memanas. Ada lemparan batu dari arah massa aksi, sekitar pukul 11.30 WIB.

Bahkan warga memotong pohon untuk menghalangi jalan sebagai bentuk penolakan rencana sosialisasi dalam rangka inventarisasi dan identifikasi bidang tanah dan pihak yang berhak pengadaan tanah untuk kepentingan umum bagi pembangunan Bendungan Bener.

Sehingga sosialisasi batal, kemudian pindah ke aula Kantor Kec. Bener. Sedangkan warga yang mendapat undangan sosialisasi, dijemput dan diantar oleh anggota Polres Purworejo.

“Dengan penutupan jalan tersebut, kami paksa buka jalan bersama Brimob Kutoarjo dan anggota Kodim 0708,” terangnya.

Polisi menurutnya telah melakukan imbauan berulangkali kepada warga. Namun, tidak diindahkan.

Ratusan orang, baik laki-laki maupun perempuan, yang tergabung dalam organisasi Gempadewa dan Wadon Wadas tetap bertahan dengan duduk menghadang petugas.

“Kami terpaksa membuka blokade jalan, dan membubarkan warga, lantaran imbauan petugas tidak dihiraukan,” katanya.

Bentrok pun tidak bisa dielakkan, dalam pembubaran itu. Sejumlah warga melempari petugas dengan batu. Dan di balas petugas dengan tembakan gas air mata.

Beberapa orang yang terindikasi sebagai provokator ditangkap, kemudian dibawa oleh petugas. Akhirnya petugas berhasil membuka jalan dan membubarkan aksi warga.

“Sejumlah orang yang diduga sebagai provokator kericuhan dalam agenda sosialisasi quarry (tambang) Bendungan Bener di Desa Wadas akan diproses secara hukum karena dianggap ganggu ketertiban umum,” pungkas Rizal. (@wg/s@i/red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed