Kapolres Grobogan saat introgasi pelaku pembunuhan (ft ist)
METROPOS.ID II Grobogan – Akhirnya teka – teki tewasnya Masriah (54) warga Dusun Tebon Krajan, RT 02/RW 04/ Desa Kebonagung, Kec. Tegowanu, Kab. Grobogan, Jawa Tengah yang ditemukan tewas bersimbah darah oleh warga setempat didalam rumahnya, Minggu (19/5/2024) malam, terungkap.
Seperti diberitakan sebelumnya baca :
Terpisah Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan menyampaikan jika korban sengaja dibunuh oleh pelaku lantaran sakit hati karena pelaku dikatain kere (red_miskin) oleh korban.
“Pelaku adalah Bagus Oky Saputra (21) alias MBOS atau Pece yang tak lain bekas tetangga korban yang sekarang hidup berkeluarga di Desa Sugihmanik, Kec. Tanggungharjo, Kab. Grobogan, Jawa Tengah,” ujarnya, saat rilis pers di ruang lobby Polres Grobogan, pada hari Jumat (24/5/2024).
Dedy juga menjelaskan bahwa dari keterangan dokter RS Bhayangkara korban tewas karena tusukan benda tajam di bagian perut bawah sebelah kiri sedalam 2,5 cm dan juga karena benda tumpul di kepala korban.
“Dari hasil olah TKP dari Satreskrim Polres Grobogan dan jajaran Polsek Tegowanu tak kurang dari 24 jam, pelaku atau tersangka dapat ditangkap beserta barang buktinya,” jelasnya.
Masih menurut Dedy bahwa, motif pelaku menghabisi nyawa korban selain dikatain miskin, korban juga menghembuskan issue bahwa pelaku mendapatkan uang togel tetapi tidak mau membayar hutang.
“Korban adalah pemberi hutang atau sering meminjami uang setiap harinya dan istri pelaku sebagai kliennya,” ungkap Kapolres yang didampingi Wakapolres Kompol Gali Atmajaya, Kasatreskrim AKP Agung Joko Haryono dan Kapolsek Tegowanu AKP Danang Esanto, SPd, MSi.
Berawal kata Kapolres kronologis kejadiannya, bahwa sebelumnya pelaku menerima telpon dari ibunya kalau pelaku baru saja membeli motor karena mendapat rejeki dari judi togel. Korban juga menyampaikan demikian bahkan disertai kata – kata “wong kere kok duwe utang ra dibayar” (orang miskin kok punya hutang tidak dibayar)” padahal habis mendapat uang dari judi togel. Kata – kata itu sampai ketelinga pelaku.
“Mendengar hal itu, pelaku naik darah dan merencanakan untuk menghabisi nyawa korban, sehingga pada hari Minggu malam (19/05/2024) pelaku mendatangi rumah korban, diawali percekcokan dan berlanjut dengan peristiwa pembunuhan tersebut dengan cara korban ditusuk pisau yang dipersiapkan sebelumnya. Tak berhenti disitu, dirumah korban, usai membunuh, pelaku mengambil uang korban sebesar Rp 9 juta yang ada dalam almari pakaian milik korban dan uang sebanyak itu terus dipakai untuk bermain judi togel,” kata Kapolres.
Lebih lanjut Kapolres menerangkan jika pelaku pembunuhan mengaku kesal dirinya dihina korban, sehingga sakit hati.
“Saya datang ke rumahnya memang untuk membunuh dia, karena kata – katanya,” terangnya.
Apakah saudara menyesal, tanya wartawan, dijawab pelaku ”Saya tidak menyesal karena niat saya memang membunuh dia,” katanya polos.
Sementara pelaku yang punya anak satu itu juga mengaku pernah melakukan perbuatan curanmor, tetapi tidak sampai di pidana karena masih dibawah umur, akunya.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku dijerat 2 pasal sekaligus yakni perencanaan pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan, sehingga yang bersangkutan dapat di penjara maksmal seumur hidup. (Red).
Komentar