Foto : Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Riki Yariandi dalam konferensi pers kasus aksi demo anarkis di Mapolres Pekalongan Kota.(ft.hms).
METROPOS.ID || PEKALONGAN – Polres Pekalongan Kota berhasil mengamankan 11 orang terkait aksi pembakaran Kantor DPRD dan Pemkot Pekalongan pada 30 Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 4 orang telah ditetapkan sebagai tersangka berstatus dewasa, sementara 7 lainnya masih di bawah umur dan tengah diproses sesuai hukum yang berlaku.
Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Riki Yariandi, mengungkapkan, para pelaku memiliki peran berbeda dalam peristiwa tersebut. Ada yang bertindak sebagai pelaku pembakaran, ada yang melakukan penganiayaan terhadap personel, serta ada pula yang berperan menghasut massa hingga menimbulkan kericuhan.
“Negara hadir untuk memberikan kepastian hukum. Kita akan terus mencari dan mengungkap siapa saja dalang maupun pelaku dalam aksi-aksi demonstrasi yang terjadi pada 30 Agustus lalu,” ungkap Kapolres dalam konferensi pers di Aula Polres Pekalongan Kota, Selasa (2/9/2025).
Menurutnya, kericuhan dipicu oleh provokasi yang meniru kejadian di Jakarta. Padahal, lanjutnya, Kota Pekalongan tidak memiliki persoalan besar dengan Pemda (pemerintah daerah). Namun, aksi solidaritas anarkis dari kelompok massa luar memicu kerusuhan yang berujung pada pembakaran.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, aparat gabungan dari Polres Pekalongan Kota, Batalyon Brimob, Polda Jawa Tengah, dan Mabes Polri melakukan langkah preventive strike, termasuk penyergapan dan sweeping di berbagai titik Kota Pekalongan.
Polisi juga mengimbau masyarakat untuk melapor melalui layanan 110 jika mengetahui keberadaan pelaku lain.
Sementara itu, sebagian barang hasil penjarahan sudah dikembalikan warga. Namun, Kapolres menegaskan pengembalian barang tidak akan menghapus tindak pidana. Para pelaku dijerat Pasal 170, 187, 363 KUHP, serta bisa ditambah dengan pasal terkait ITE.
“Situasi ini tidak akan membuat kami berhenti. Kami sudah mengantongi video dan foto sebagai bukti, dan kami akan terus bekerja untuk mengungkap siapa dalang utama di balik aksi pembakaran ini,” pungkas AKBP Riki Yariandi.(mit/red).
Komentar