Foto : Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah menghadiri Gerakan Penanaman Serentak Pohon Mangrove Mageri Segoro Provinsi Jateng di PAI Kota Tegal.(ft.hms).
METROPOS.ID || KOTA TEGAL – Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, S.K.M., M.Kes., menegaskan bahwa gerakan penanaman mangrove dalam program Mageri Segoro bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan aksi nyata menjaga kelestarian pesisir dan warisan berharga bagi generasi masa depan.
Hal itu di sampaikan saat menghadiri Gerakan Penanaman Serentak Pohon Mangrove Mageri Segoro Provinsi Jateng di Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal, Rabu (15/10/2025).
Kegiatan tersebut di ikuti oleh berbagai unsur, mulai dari Forkopimda Kota Tegal, Kepala OPD, Camat dan Lurah se-Kota Tegal, perguruan tinggi, komunitas lingkungan seperti Paser Mania Tegal dan Mawar Hijau, pramuka, pelaku usaha, hingga media massa.
Dalam sambutannya, Tazkiyyatul Muthmainnah menyampaikan apresiasi terhadap program prioritas Gubernur Jateng, Komjen Pol (Purn.) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., yang menggagas Mageri Segoro sebagai gerakan pelestarian pesisir dan bentuk nyata mitigasi perubahan iklim.
“Gerakan ini bukan hanya menanam pohon, tapi juga menanam harapan bagi masa depan pesisir yang lebih hijau, aman, dan berkelanjutan,” ujar Tazkiyyatul.
Pada tahap kedua program Mageri Segoro, Pemkot Tegal menargetkan penanaman 10.000 pohon mangrove, dengan rincian 3.000 pohon di Pantai Pulau Kodok dan 7.000 pohon di PAI.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut merawat dan menjaga pohon yang telah di tanam agar tumbuh optimal dan memberi manfaat jangka panjang. Tak lupa, ia menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap pihak yang merusak kawasan pesisir.
“Langkah kecil yang kita lakukan hari ini akan menjadi warisan besar bagi anak cucu kita. Menanam mangrove berarti menjaga kehidupan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota juga menyerahkan penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jateng kepada SMPN 17 Tegal, SMPN 18 Tegal, SDN 15 Tegal, dan MIS Darun Najah, serta penghargaan Kalpataru kategori Penggiat Lingkungan kepada Rahmat Budi Sanjaya, S.Fil.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dalam arahannya kepada 17 kab/kota peserta Mageri Segoro Jilid II, mengingatkan pentingnya perawatan pasca penanaman agar kegiatan tidak berhenti pada seremoni semata.
“Tolong pohon yang sudah di tanam di jaga dan di rawat. Jangan hanya di tanam lalu di tinggal. Kita uri-uri untuk masa depan anak cucu kita,” pesannya.(her/red).











Komentar