oleh

Ini Solusi Hendi Walikota Semarang, Terkait Pasar Manyaran Yang Terbakar

-Semarang-20 views

Hendi saat berdialog dengan para pedagang pasar (Foto Infokom)

Metropos.id, Semarang – Pasar Manyaran yang terbakar pada Senin malam kemarin, ditinjau langsung Walikota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi, guna memastikan penanganan yang telah dilakukan oleh jajarannya, Selasa (10/5/2022).

“Kebakaran terjadi pada pukul 19.45 WIB, yang menghanguskan 24 los dan allkhamdulilah tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.

Hendi menjelaskan, pasar tersebut merupakan tempat relokasi PKL (Pedagang Kaki Lima) di Jalan Manyaran yang dipindahkan karena pelebaran jalan, bahkan para pedagang di pasar tersebut justru tidak mempergunakan kios tersebut tidak sesuai peruntukannya.

“Mereka tidak digusur tapi direlokasi. Yang terjadi banyak pedagang jual lagi kiosnya dan dialihnamakan. Konsepnya bukan seperti konsep awal,” jelas Hendi.

Selain itu, banyak kios yang dijadikan tempat produksi namun tidak berjualan di sana. Oleh karenanya Pemkot Semarang akan mengkaji ulang keberadaan pasar tersebut.

“Maka kita tadi ngecek ke sini untuk membicarakan tentang solusinya. Kira-kira apa yang bisa dilakukan Pemkot Semarang untuk membantu meringankan pedagang yang terkena dampak kebakaran supaya mereka tetap bisa berjualan,” lanjut Hendi.

“Akan dilakukan upaya pengkajian mendalam apakah akan bangun kembali pasar atau ada kekhususan, misal jadi pasar burung atau pasar ikan hias. Atau apakah bisa untuk ruang terbuka hijau,” terang Hendi.

Dirinya menuturkan Semarang sudah punya pengalaman buruk soal kebakaran pasar. Ketersediaan alat pemadam kebakaran di pasar dan tempat publik lainnya akan menjadi perhatian.

“Kita punya pengalaman buruk kebakaran di pasar, yang malam tadi belum tahu penyebabnya apa. Rata-rata beban listrik dan korsleting, karena itu tempat tinggal bisa juga karena lilin. Tapi kita tidak bisa menduga-duga. Di ruang publik apalagi yang berdempet, selain dituntut waspada dan displin, disiapkan sarana pemadam api,” ujarnya.

Hendi menambahkan jika saat ini pihaknya melalui Dinas Perdagangan Kota Semarang sedang menghitung jika tidak terlalu besar anggarannya bisa segera pakai BTT (Belanja Tidak Terduga). Tetapi jika terlalu besar anggarannya maka akan dibuatkan anggarannya di tahun depan. (@wg/Qil/Red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed