oleh

Tasuri, Menginspirasi Warga Dusun Sokokembang Menjadi Destinasi Wisata

Foto : Tasuri, sosok inspiratif Dusun Sokokembang, Kec. Petungkriyono, Kab. Pekalongan.(ft.mit).

METROPOS.ID || KAB. PEKALONGAN – Sosok inspiratif, Tasuri, warga Dusun Sokokembang, masuk wilayah Kec. Petungkriyono, Kab. Pekalongan dengan penuh ketekunan dan ketelatenan turut menjaga kelestarian alam sekitar dan sekaligus berkembang menjadi seorang petani kopi sukses di wilayahnya.

Mengawali perubahan besar di dunia perkopian di wilayah Kec. Petungkriyono, Tasuri menjadi sosok inspiratif bagi warga Dusun Sokokembang.

Pemukiman warga yang terletak di sekitar hutan lindung habibat satwa langka Owa Jawa ini, awalnya hanyalah merupakan sebuah desa biasa pada umumnya yang dikelilingi hijaunya hutan purba di Pekalongan. Setelah upaya konservasi dan pengembangan selama bertahun-tahun dengan keterlibatan berbagai pihak, kini Dusun Sokokembang menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal dan mulai terangkat ekonominya dengan ikon satwa Owa Jawa serta cita rasa kopi yang khas menjadi sumber penghasilan yang cukup menjanjikan bagi warga Dusun Sokokembang.

Menurut Tasuri, bahwa hutan lindung Petungkriyono harus dijaga kelestariannya. Sebab bila tidak, berbagai masalah bisa muncul akibat tidak terawatnya hutan lindung yang menopang kestabilan ekosistem didalamnya.

Tasuri pun berharap dan berpesan untuk selalu merawat dan menjaga kelestarian hutan lindung yang berada di desanya. Karena dengan menjaga kelestarian hutan akan membawa dampak positif bagi warga sekitar dan sekaligus dapat mencegah bencana alam.

“Hutan lindung Petungkriyono harus kita jaga dan rawat bersama, karena jika hutan Petungkriyono sudah rusak maka tidak hanya masyarakat lokal sini saja yang merasakan dampaknya. Tapi semua orang yang berada di sekitaran daerah aliran sungainya juga ikut terdampak,” tutur Tasuri kepada metropos.id, Minggu (16/2/2025).

Tak hanya satwa, manusia dan sistem perekonomian di Pekalongan akan ikut terganggu jika hutan Petungkriyono rusak dan membawa dampak bencana seperti beberapa waktu lalu.

Tasuri mengajak kepada seluruh pihak agar bersama-sama merawat hutan dengan upaya revitalisasi hutan dan alam Petungkriyono.

“Saya memulai dengan pembibitan aren yang tergolong sulit ini, saya menyemai 1.000 biji yang tumbuh hanya 25% saja,” imbuhnya.

“Ayo tolong dibantu pengadaan bibit aren, kami mengundang semua pihak untuk bersama-sama membantu kelestarian hutan Petungkriyono. Aren ini bagus untuk alam, air, dan menahan longsor,” tandasnya.

Di lain pihak, pihak PCNU Kab. Pekalongan tengah berupaya merespon permintaan Tasuri untuk turut serta membantu pelestarian hutan Petungkriyono. Mereka akan terlibat dalam upaya pelestarian dalam bentuk pengadaan bibit untuk ditanam di hutan Pekalongan. Saat ini Lintas Komunitas Peduli Pekalongan (LKPP), sedang merancang sebuah program yaitu kolaborasi menjaga hutan.(mit/red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed