oleh

Penagih Atau DC Di Larang Keras Masuk Desa Kedungcino, Ini Sebabnya

Kades Kedungcino Rochmat, SE.MM (foto Ninik)

Metropos.id, Jepara – Diberlakukannya PPKM level 4 bertujuan untuk menyelamatkan jiwa manusia melalui pembatasan mobilitas yang tidak esensial, dengan harapan dapat mengendalikan laju C -19.

Saat ditemui Metropos.id, Kades Kedungcino, Kec. Jepara, Rochmat, SE.MM. menyampaikan bahwa,Sosial Distancing merupakan salah satu usaha untuk mengurangi interaksi public guna mencegah penyebaran C -19, Rabu (28/7/2021).

Berkaitan dengan hal tersebut, dalam rangka pencegahan penularan C -19, Kades yang sangat dekat dengan warganya ini lebih lanjut mengatakan, Pemdes Kedungcino memberikan Surat himbauan sementara kepada Lembaga keuangan berjenis apapun yang telah memberi pinjaman berupa uang pada warga untuk tidak memasuki wilayah Desa Kedungcino selama masa PPKM dengan melakukan penangguhan angsuran untuk warga yang mempunyai pinjaman.

Surat himbauan tersebut, untuk tidak memasuki wilayah Desa kedungcino sampai waktu yang ditentukan atau situasi benar-benar kondusif.

Jika warga masih menjumpai penagih seperti misalnya bank keliling, bank harian/mingguan, debt collector yang masih menagih ke rumah, maka warga harus menunjukkan selebaran himbauan dari Pemdes kepada penagih tersebut.

“Namun apabila penagih ada yang tetap memaksa melakukan penagihan, maka warga memberitahu Kades dan selanjutnya Kades terjun langsung menemui sang penagih,” terangnya.

“Kebijakan pelarangan tersebut, merupakan salah satu bentuk menjalankan improvisasi program Pemerintah terkait upaya pencegahan dan memutus penyebaran C -19, serta untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian warga terhadap penyebaran C -19. Himbauan ini dibuat karena masyarakat kami banyak yang berkurang pendapatannya, mulai dari pedagang, buruh hingga karyawan swasta karena imbas C -19,” lanjutnya.

Berkaitan dengan Pandemi C -19 di wilayahnya, Rochmat mengatakan, Desa kami sudah masuk Zona hijau, karena sekarang ini warga kami sudah tidak ada yang melaksanakan isolasi mandiri, dan sudah sembuh. Hal tersebut tak lepas dari kesadaran masyarakat yang sangat tinggi untuk melaksanakan prokes. Program “Jogo Tonggo” juga selalu dioptimalkan di seluruh RT yang ada di Desa Kedungcino, sehingga keperdulian antar sesama warga sangat nampak, mereka selalu membantu tetangga yang sedang melaksanakan Isolasi mandiri di rumah dengan memberi sesuatu yang diperlukan, seperti memberi sayur mayur dan makanan pokok lainnya. Selain dari desa sendiri memberikan bantuan juga.

“Berkait dengan program Vaksinasi yang di selenggarakan di desa, masyarakat kami sangat atunsias terhadap vaksinasi, itu terlihat dari jumlah warga yang di Vaksin selalu hadir sesuai target, kalaupun ada yang belum jadi divaksin itu karena memang yang mempunyai riwayat kesehatan tidak memungkinkan untuk divaksin,” terang Rochmat.

Mengakhiri perbincangan dengan Metropos.id, Rochmat mengajak kepada seluruh warganya untuk terus menjalankan prokes dengan melakukan 5M yaitu Memakai masker, Mencuci tangan menggunakan sabun pada air yang mengalir, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan serta Mengurangi mobilitas. (Nik/Red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed