oleh

Terkait Tewasnya Taruna PIP Semarang, Polrestabes Semarang Gelar Rekonstruksi

Saat rekonstruksi pelaku menendang korban (Foto Hms Polrestabes Semarang)

Metropos.id, Semarang – Kasus kekerasan berujung tewasnya satu Taruna PIP Semarang, di gelar rekonstruksi atau reka adegan oleh Satreskrim Polrestabes Semarang, dengan menghadirkan 5 orang pelaku.

Pada kesempatan itu Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Sardo Lumbatoruan, S.H., S.I.K., M.I.K., mengatakan, bahwa rekonstruksi ini untuk menggambarkan kejadian yang sesungguhnya. Sebelum dilakukan rekonstruksi, pihaknya telah melakukan prarekonstruksi terlebih dulu.

“Biasanya adegan ini kemungkinan akan berbeda dengan keterangan,” kata Kasat Reskrim saat ditemui awak media di sela-sela rekonstruksi di Mapolrestabes Semarang, Kamis (16/9/2021).

Kasat Reskrim tidak memungkiri akan ada beberapa adegan-adegan tambahan dalam jalannya rekonstruksi, sehingga bukan tidak mungkin jumlah pelaksanaan reka ulang adegan akan berbeda dengan yang sebelumnya telah direncanakan.

“Berapa kali kita sampaikan, contohnya sesuai dengan draf ada sekitar 13 adegan nanti pada saat di lapangan bisa lebih atau bahkan bisa kurang,” terangnya.

Demi kelancaran rekonstruksi tersebut, kata Kasat Reskrim, para tersangka diminta untuk kooperatif dalam menjalankan tugasnya.

Ditanya terkait rekonstruksi yang digelar tidak di lokasi kejadian, tetapi di Gedung RPK Satreskrim Polrestabes Semarang, kata Kasat Reskrim, ada beberapa pertimbangan mengenai hal itu.

Pertama terkait dengan keamanan seluruh pihak yang mengikuti rekonstruksi tersebut. Kedua untuk memudahkan komunikasi antara pihak satu dan yang lain dalam penyelenggaraan rekonstruksi ini.

“Karena kegiatan rekonstruksi ini dihadiri oleh jaksa, penyidik, kemudian keluarga korban dan PH dari pelaku,” jelasnya.

Selain itu, pelaku yang dikategorikan berjumlah banyak tersebut juga menjadi pertimbangan. Pasalnya total ada 5 pelaku yang terlibat dalam penganiayaan itu.

Seperti diberitakan sebelumnya Penganiayaan yang dilakukan 5 taruna senior, atau mahasiswa tingkat akhir Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang berujung pada kematian adik tingkat.

Adalah Zidan Muhammad Faza (21), taruna PIP Semarang angkatan 55 asal Kab. Jepara yang mengalami kematian setelah diperlakukan kasar para seniornya. Ia meninggal pada Senin malam setelah sebelumnya sempat dilarikan ke RS Roemani.

Penganiayaan itu bermula saat mahasiswa angkatan akhir yang berjumlah 8 orang sengaja memanggil para juniornya di Mes Indo Raya Jalan Genuk Krajan, Senin (6/9/2021). Para junior yang datang berjumlah 15 orang itu lantas diminta berbaris dengan formasi U dan dipukul secara bergantian oleh ke 5 Pelaku berinisial CR, BD, AR, AJO, dan AA.

Atas perbuatannya, para Pelaku dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menewaskan orang lain. (@wg/Restabes Smg/Red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed