oleh

Pernikahan Dini Di Kab Pekalongan Tinggi, Ini Penyebabnya

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat memberikan door prize di HAB ke 77 (Foto Kermit)

Metropos.id, Kajen – Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, S.E., MM di Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) yang ke-77 meminta kepada Kemenag Kab. Pekalongan untuk bersama Pemkab. Pekalongan menekan angka pernikahan dini.

Menurutnya, berdasarkan data yang disampaikan oleh Kemenag Kab. Pekalongan angka pernikahan dini di Kota Santri cukup tinggi untuk itu diperlukan langkah bersama agar bisa diminimalkan.

“Di Kemenag ini selain ada guru juga ada KUA nya, sehingga diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pernikahan di bawah umur. Karena pernikahan dini menjadi salah satu sebab tingginya angka stunting dan beresiko tinggi terkait kasus kematian ibu dan anak,” pinta Bupati, usai memberikan sambutan dan hadiah doorprise Jalan Sehat Kerukunan HAB Kemenag 77 Tingkat Kab. Pekalongan, Minggu (15/1/2023).

Saat ini, kata Bupati banyak orang tua yang meminta izin agar anaknya bisa melakukan nikah dibawah umur. Dari Kemenag melalui KUA juga sudah memberikan laporan dan meminta kepada Pemkab Pekalongan bagaimana agar angka pernikahan dini ini bisa ditekan.

“Saya ucapkan selamat HAB Kemenag ke 77. Semoga Kemenag bisa menjadi orang tua yang baik bagi seluruh agama yang ada di Kab. Pekalongan. Serta bisa bekerjasama dengan Pemkab khususnya untuk menekan angka pernikahan dini ini,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kab. Pekalongan Sukarno menambahkan, bahwa pernikahan dini di Kota Santri angkanya masih cukup tinggi. Dan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.

“Salah satunya banyak yang tidak melanjutkan sekolah, selain itu juga ada pemahaman dari masyarakat jika perempuan menikah diatas usia 21 tahun dianggap sudah tua. Sehingga banyak yang menikahkan anaknya setelah selesai sekolah,” tambahnya.

Lebih lanjut di Kemenag sendiri, juga ada program pengentasan stunting dan program pengendalian nikah di bawah umur.

“Nanti kita bentuk tim, dan akan berkolaborasi dengan dinas terkait serta akan melakukan sosialisasi masif serta mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan pernikahan dini. Karena angkanya masih cukup tinggi yakni sekitar 15 persen,” lanjutnya.

Puncak acara HAB ke-77 Kemenag berlangsung di halaman Kemenag setempat, dihadiri oleh suami Bupati Pekalongan yang juga Ketua Dekranasda, Mukhtharuddin Ashraff Abu, Ketua DPRD Hj. Hindun dan beberapa Kepala OPD terkait. Dan jalan sehat melibatkan berbagai unsur dengan peserta kurang lebih 5000 orang yang terdiri dari unsure pegawai Kemenag, KUA, KKM MI, MTs, MA, IGRA Kab. Pekalongan, MGMP PAI SMP, SMA dan SMK, KKG PAI SD. (Mit/Red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed