Metropos.id,Grobogan – Kurang tanggapnya Pemkab Grobogan dalam menangani bencana kebakaran membuat sejumlah wilayah di kabupaten Grobogan dikepung bencana kebakaran.
Seperti yang terjadi di Dusun Kentengsari RT 02 RW 01 Desa Kentengsari Kecamatan Kedungjati, 4 rumah ludes terbakar dan salah satu penghuni rumah tewas dalam insiden yang terjadi pada Jum’at malam (21/6/2019).
Korban yang ikut terbakar adalah Arya Bagja (16), Pemuda yang mengalami keterbelakangan mental.Arya merupakan anak dari Dede Kurniasih (55),salah satu pemilik rumah yang terbakar.
Informasi yang dihimpun menyebutkan,Peristiwa itu terjadi sekira pukul 19.00 WIB.Pada saat itu, salah satu pemilik rumah yang terbakar yakni Prayitno (49) sedang istirahat di rumah, namun tiba tiba mendengar teriakan Arya yang rumahnya berdekatan.
Prayitno langsung menghampiri rumah Arya,Ia melihat rumah yang ditempati Arya sudah dalam keadaan terbakar.Tak hanya itu,ternyata api juga sudah menjalar ke rumah Prayitno sendiri.Karena api sudah terlanjur membesar Prayitno tidak berani masuk ke dalam rumah menolong korban.
Sontak Pratitno berteriak minta tolong, dan warga sekitarpun berhamburan keluar dan memadamkan amukan api dengan peralatan seadanya.
Upaya warga sekitar untuk memadamkan api tidak membuahkan hasil, api cepat menjalar ke rumah yang berdekatan.Empat pemilik rumah yang yang rumahnya terbakar yaitu rumah Pramudya Wuryadi Alias Dadit (59), rumah Prayitno (49) dan rumah Pujiyo (44) dan Dede Kurniasih (55) .Rumah yang rata – rata terbuat kayu jati itu ludes terbakar.

Kapolsek Kedungjati AKP Bambang Tri Atmojo,SH saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, dari peristiwa itu jatuh korban jiwa hingga meninggal dunia karena terbakar.
“Benar telah terjadi kebakaran yang empat bangunan rumah dan satu korban jiwa.Api baru bisa dipadamkan sekira jam 22.30 WIB, dan jenazah korban langsung di evakuasi, selanjutnya dibawa ke Puskesmas Kedungjati untuk di lakukan pemeriksaan,” terangnya, Sabtu (22/6/2019).
Masih menurutnya,bahwa rumah yang terbakar berbentuk paris dengan ukuran tiang 12x12x300 cm, luas rumah 5×10 meter, reng usuk terbuat dari kayu jati, sedangkan rumah milik Pramudya Wuryadi berbahan campuran kayu dan tembok pada bagian depan.
“Di duga penyebab kebakaran akibat arus pendek listrik dari rumah Dede, sedangkan Dede saat kejadian tidak berada di rumah, yang di rumah anaknya yakni Arya Bagja,anak Dede yang menjadi korban kebakaran,” jelasnya.
Dari kejadian itu selain jatuh korban jiw, kerugian secara material ditaksir sekitar Rp 500 jutaan.(Awg/Red).



 
																						








Komentar