oleh

Pemkab Pekalongan siapkan RS Baru Rujukan COVID 19

METROPOS.ID, KAB. PEKALONGAN – Pemkab Pekalongan akan menambah RS (Rumah Sakit) rujukan lini 3 untuk penderita terinfeksi virus Corona. RS ini nantinya untuk Penambahan jumlah ruang isolasi pasien ODP (Orang Dalam Pantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan).

Kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk  mengantisipasi membeludaknya jumlah pasien yang disebabkan oleh laju pemudik dari daerah zona merah COVID-19 yang sangat tinggi.

Hal ini diungkapkan oleh Bupati Pekalongan KH.Asip Kholbihi,SH.M.Si. saat meninjau persiapan Puskesmas 2 Wonokerto sebagai RS rujukan lini 3, Senin (6/3/2020).

‘’Bahwa kita hari ini melakukan inspeksi kaitan dengan persiapan untuk menambah ruang isolasi untuk pasien ODP dan PDP,’’ kata Bupati.

Adapun untuk tempatnya sendiri, bupati Asip menjelaskan bahwa ruang isolasi akan ditambahkan di Puskesmas 2 Wonokerto dengan kapasitas 46, yang dianggap bisa menjadi ruang isolasi karena letak puskesmas yang  jauh dari pemukiman warga.

“karena sudah di plot yaitu di Puskesmas 2 Wonokerto, yang alhamdulilah kapasitasnya untuk ODP 40 pasien dan untuk PDP 6 pasien, plus ruang untuk para tenaga medis,” jelasnya.

Dan untuk daya tampung, Bupati mengatakan bahwa Kita memiliki 2 RS  untuk penanganan Covid-19, yaitu RSUD KRATON yang merupakan RS lini satu untuk pasien PDP dengan ruang isolasinya terbatas, dan RSUD KAJEN  RS lini dua yang juga ini terbatas.

“Oleh karena itu, kita siapkan lapis tiga yaitu Pusekesmas 2 Wonokerto ini,” terangnya.

Bupati juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan protocol seperti yang telah dikatakan oleh Presiden dan Gubernur serta Kementrian Kesehatan terkait penanganan Covid-19.

“Satu persatu mulai kita lakukan, sehingga InsyaAllah sampai hari ini pun kondisi di Kab. Pekalongan dalam situasi yang alhamdulilah aman. Artinya secara komunitas memang ODP itu naik, karena laju pemudik yang luar biasa. Sekarang pemudik kita sudah mencapai 22.010 orang,’’ jelasnya.

“tetapi pemudik-pemudik ini sudah diawasi oleh para Kades yang bekerjasama dengan para petugas medis untuk melakukan isolasi diri secara mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari, kecuali yang mempunyai gejala medis sesuai dengan ketentuan yaitu suhu sama dengan atau di atas 38, batuk, pilek, sakit kepala, maka itu akan kita awasi secara serius,” imbuhnya.

Dengan langkah-langkah yang diambil tersebut dan atas kerjasama antara jajaran Pemkab, Camat, Kades dan tenaga kesehatan, serta kesadaran dari masyarakat, bupati berharap ini semua bisa mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kab. Pekalongan.

“InsyaAllah dengan ikhtiar yang kita lakukan dan yang lebih penting adalah kesadaran kolektif dari masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kab. Pekalongan ini saya kira sebuah langkah yang baik,” harapnya.

Dan untuk kondisi di Kab. Pekalongan Sendiri saat ini untuk jumlah ODP yaitu bertambah menjadi 99 orang yang disebabkan oleh laju pemudik yang besar, kemudian untuk PDP berjumlah 6 orang dengan 2 orang dirawat di RSUD KRATON dan yang 4 sembuh, untuk yang positif Covid-19 dan yang meninggal nihil. (Mit/Red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed