oleh

Pengelolaan Sumur Minyak Tua Blora Penambang Hanya Terima Rp 650/liter

-Blora, News-25 views

METROPOS.ID, BLORA – Penambangan Minyak Sumur Tua Blora, keluhkan rendahnya ongkos angkat angkut minyak yang diterimakan pada bulan Mei 2020. Lantaran  anjloknya harga minyak dunia. Berimbas juga pada rata-rata harga minyak dalam negeri (ICP/ Indonesian Ceude Price) bulan April 2020.

Sebagaimana tertuang dalam keputusan menteri ESDM Nomor 95 K/MEM/2020. Tentang penetapan harga minyak Indonesia Bulan April 2020. Kementerian ESDM menetapkan rata-rata harga minyak Indonesia sebesar USD20,66/barel.

Ketua Perkumpulan Penambang Minyak Sumur Timba (PPMST) Ledok Supraptono mengatakan, selama Mei ini penambang hanya mendapatkan Rp650 setiap liternya.

“Kalau harga minyak seperti sekarang, penambang akan menderita,” ujarnya, pekan lalu.

Dia berharap, bulan Juni harga minyak bisa membaik. Namun jika harga masih jeblok, harapannya ada kepedulian dari Pertamina kepada para penambang.  Sampai harga minyak membaik.

“Karena saat ini penambang terlanjut bergantung kepada sumur minyak tua,” ujarnya.

Sementara, Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Blora, PT. Blora Patra Energi (BPE) Cristian Prasetya mengatakan, harga minyak untuk angkat angkut dari pertamina untuk Juni belum keluar. Untuk bulan Mei masih mengunakan harga yang ditetapkan oleh pertamina di awal Mei lalu.

“Kalau awal bulan Mei, ongkos angkat angkut yang dibayar Pertamina EP Kepada BUMD dan KUD, sebesar Rp. 1.131 perliter,” ujarnya.

Itu adalah harga dari pertamina. Sementara yang diberikan ke penambang adalah 70 % dari harga tersebut. Serta pengurangan pajak serta komponen lain.

Lebih lanjut dia menyampaikan, harga minyak bulan Juni ini diprediksi bisa membaik. Sebab, harga minyak di bulan Mei minyak sudah meyentuh USD 30 perbarel. (Sam/Red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed