Hendi Walikota Semarang saat sidak di sebuah kecamatan di hari pertama masuk kerja pasca libur lebaran (Foto Infokom)
Hendi di hadapan para ASN Pemkot Semarang, meminta maaf lahir dan batin atas kebijakannya yang mungkin kurang dirasa nyaman serta mengucapkan terima kasih kepada para pegawai di Pemkot Semarang yang tetap bertugas di masa libur Lebaran.
Selain itu, ia juga menerangkan alasannya yang tidak turut menjalankan sistem WFH (Work From Home) untuk pegawai di Pemkot Semarang. Dikarenakan Kota Semarang merupakan salah satu daerah tujuan mudik, sehingga tidak ada alasan kuat untuk memberlakukan sistem tersebut pada hari – hari pertama pasca libur Lebaran. Maka dari itu diberlakukan pemotongan tunjangan penghasilan pegawai sebesar 7,5% bagi ASN di Pemkot Semarang yang bolos.
Guna memastikan tidak ada yang membolos, Hendi berkeliling ke kantor Pemkot Semarang, diantaranya Kantor Dinas Pendidikan Kota Semarang, hingga lingkungan Kantor Kecamatan Banyumanik yang berada satu area dengan Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kantor Pengendalilan Penduduk, serta Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang.
Sidak (inspeksi mendadak) yang dilakukan, didapati dari 12.301 pegawai di lingkungan Pemkot Semarang, sebanyak 12.129 orang telah aktif masuk kerja. Meskipun begitu, Hendi menjelaskan bahwa tidak ada yang dinyatakan membolos, pasalnya ketidakhadiran 172 ASN tersebut telah menyertakan izin, seperti izin cuti sakit, cuti di luar tanggungan negara, maupun cuti tahunan. Atas data tersebut, Hendi pun mengapresiasi semangat kerja jajarannya yang langsung aktif setelah libur Lebaran usai.
Di sisi lain, Hendi berharap bagi ASN di Pemkot Semarang yang merasakan libur Lebaran bisa segar kembali dalam melaksanakan tugasnya. Dirinya menekankan jika pelayanan-pelayanan yang dijalankan menjadi modal utama ASN dalam penilaian tolak ukur kinerja.
Komentar