Metropos.id,Grobogan – Kejadian gantung diri di kabupaten Grobogan kian hari kian naik angkanya, seperti yang terjadi di Desa Sambirejo Rt 03 Rw 01 Kecamatan Wirosari, seorang kakek – kakek nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Selasa (14/5/2019).
Belakangan di ketahui kakek tersebut bernama Jiyo (79) warga setempat yang gantung diri di atas jembatan pintu air irigasi.
Dari informasi yang di himpun menyebutkan,Sebelum kejadian sekira pukul 04.00 WIB dinihari, korban sempat datang ke rumah menantunya Rakinah (43) untuk dibuatkan kopi.Setelah dibuatkan kopi, korban meminumnya dan Rakinah pergi ke belakang rumah.
Tak berselang lama, Rakinah kembali kedalam rumah melihat korban yang sehari hari tidur dirumahnya, tapi tidak ada.Menantu korban kemudian mencari mertuanya tersebut ke rumahnya yg kebetulan dekat dengan rumahnya, namun korban tidak diketemukan.
Setelah itu sekira pukul 04.30 WIB, Rakinah menemukan tubuh korban dalam posisi tergantung di atas jembatan pintu air depan rumahnya dengan menggunakan tali tambang plastik warna hijau yg diikatkan di besi jembatan pintu air.
Melihat hal itu sontak Rakinah berteriak minta tolong,sehingga warga yang mendengar teriakan tersebut akhirnya menuju lokasi pintu air dan menurunkan tubuh kakek 79 tahun tersebut.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriadi Siswanto SIK membenarkan kejadian tersebut.
“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dokter Pukesmas 1 Wirosari bersama Tim Inafis Polres Grobogan dan Unit Reskrim Polsek Wirosari tdk diketemukan tanda – tanda penganiayaan dan korban meninggal dunia gantung diri diduga karena sakit sesak nafas menahun yang tidak kunjung sembuh – sembuh dan menurut menantu dan anak kandung korban bahwa sewaktu masih hidup korban sering ingin meninggal dunia,” terangnya.
Masih menurut Agus,Dari hasil pemeriksaan di TKP,Korban gantung diri dengan menggunakan tali tambang plastik warna hijau sepanjang kurang lebih 3 meter, Leher korban ada bekas jeratan tali dengan kedalaman 1 cm dan lebar 1 cm, Alat kelamin korban mengeluarkan sperma, Tinggi jembatan pintu air irigasi s/d air bawah lebih kurang 4,3 m, Panjang jembatan 15 m, Lebar jembatan 2 m dan tidak diketemukan tanda – tanda penganiayaan.
“Barang bukti yang kami temukan yakni 1(satu) buah tali tambang plastik warna hijau panjang lebih kurang 3 m, dan 1 (satu) buah kayu tongkat panjang 1,2 m yang di gunakan korban untuk pegangan berjalan,” pungkasnya. (Awg/Red).



 
																				








Komentar