oleh

Golkar merapat, Cabup dari PDIP Boyolali di prediksi lawan bumbung kosong

METROPOS.ID, Boyolali – Partai berlambang Pohon Beringin Kab. Boyolali memastikan berkoalisi dengan PDIP Boyolali, untuk menghadapi Pilkada Boyolali 2020. Sinyal kuat bergabungnya Partai Golkar ke PDIP terlihat saat acara penyerahan surat keputusan (SK) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar ke DPC PDIP, Sabtu (25/1/2020).

Meskipun surat Rekomendasi dari DPP PDIP hingga kini belum mengeluarkan rekomendasi nama – nama bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Boyolali Partai Golkar sudah merapatan barisan.

Hal ini dikatakan Ketua DPD Partai Golkar Boyolali, Fuadi. Ia mengatakan setelah kegiatan Rapimnas beberapa pekan lalu, Partai Golkar yang memutuskan berkoalisi dengan PDIP Boyolali untuk mengusung pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) yang diusung PDIP.

“Walaupun surat rekomendasi belum turun, kami tetap mengusung Cabup dan Cawabup yang diusung DPC PDIP,” kata Fuadi.

Lebih lanjut dikatakan, sebelum menghadiri Rapimnas, DPD Golkar Boyolali sudah melakukan rapat pimpinan daerah (Rapimda). Dalam  acara itu dihadiri struktural, kader Partai Golkar Boyolali serta pengurus DPP Partai Golkar.

“Setelah mendapatkan hasil dari Rapimda, selanjutnya kita bicarakan kembali sikap kita untuk mendukung DPC PDIP Boyolali saat Rapimnas. Dari kegiatan Rapimnas, kami mulai menentukan strategi politik selanjutnya,” kata dia.

Partai Golkar berkomitmen akan memenangkan cabup dan cawabup yang diusung PDIP dalam Pilkada 2020.

“Memang hampir dipastikan Partai Golkar berkoalisi dengan PDIP dalam Pilkada. Mungkin prosentasenya 99 persen,” tegasnya.

Sementara itu Ketua DPC PDIP Boyolali, S. Paryanto, mengatakan DPC PDIP mengusulkan dua balon (bakal calon)  yakni M. Said Hidayat – Wahyu Irawan alias Iwan serta Iwan-Marsono. Untuk saat ini DPP PDIP belum mengeluarkan rekomendasi nama – nama bakal calon yang diusulkan DPC PDIP Boyolali.

“Kita belum tahu, kapan rekomendasi itu akan turun. Semoga saja awal Maret 2020 sudah segera diumumkan,” kata S.Paryanto.

Saat DPD Partai Golkar Boyolali sudah bergabung dengan DPC PDIP Boyolali, otomatis sisa dari dua partai lainnya yang tidak ada 20% akan memberikan sinyal kuat adanya bumbung kosong di Pilkada 2020.

“Melihat dinamika politik seperti ini, saya punya satu keyakinan adanya calon tunggal yang diusung DPC PDIP Boyolali,” kata dia.

Paryanto menjelaskan pada Pilkada sebelumnya pasangan Seno Samodro – M. Said mendapatkan  69% suara, pada Pilkada 2020 mendatang menargetkan akan mendapatkan 80 % suara.

“Meski balon yang diusung PDIP akan melawan bumbung kosong, dirinya tidak bisa diam saja. DPC Boyolali akan tetap melakukan sosialisasi di seluruh wilayah di Boyolali. Walaupun melawan bumbung kosong, kita tidak bisa tenang begitu saja. Kita harus melakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos pasangan yang diusungnya,” pungkasnya. (Mul/Red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed