oleh

Jembatan penghubung di Banaran – Boyolali putus, aktifitas warga lumpuh

METROPOS.ID, Boyolali – Tingginya curah hujan di wilayah Boyolali dalam sepekan ini, mengakibatkan jembatan sepanjang 16 meter dan lebar 5 meter ini putus. Jembatan itu merupakan jembatan penghubung antara Kampung Pusung dengan Kampung Surodadi, Kel.  Benaran, Kec. Boyolali kota.

Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum – Penataan Ruang (DPU – PR) Boyolali, Arief Gunarto mengatakan jembatan tersebut putus sekitar pukul 06.00 WIB, karena pondasi penyangga jembatan ada yang patah.

“Beruntung saat jembatan tersebut runtuh tidak ada pengguna jalan yang melintas, sehingga tidak ada korban jiwa. Adapun salah satu ujung gelagar jembatan runtuh dan jatuh ke dasar sungai,” kata Arief, Senin (24/2/2020).

Menurutnya, sebelum jembatan putus sudah menemukan retakan pada bagian bawah jembatan (abutment) pada hari Selasa (18/2/2020). Kondisi tersebut sudah disampaikan kepada pihak rekanan agar segera diperbaiki dengan menutup retakan itu.

“Analisa kami, kemungkinan air masuk dari retakan itu. Air masuk kemudian sampai dengan tanah jenuh air, itu menyebabkan tekanan dan itu mendorong abutment, sehingga tadi pagi terjadi keruntuhan. Abutment harusnya kedap air,” jelasnya.

Sementara itu, menurut Sarwanto (52) warga sekitar mengatakan dalam seminggu ini wilayah Boyolali diguyur hujan yang cukup lebat, putusnya jembatan kemungkinan terseret arus sungai Pepe yang cukup deras.

“Kami berharap, pasca putusnya jembatan ini pemerintah setempat segera membangunnya kembali sehingga aktifitas warga berjalan normal kembali,” harapnya. (Mul/Red).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed