METROPOS.ID, SOLO – Warga Kota Solo yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) mempersoalkan pemasangan sejumlah Logo HUT RI ke-75 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.
Humas DSKS, Endro Sudarsono dalam siaran persnya kepada awak media mengatakan, pihaknya menemukan desain logo yang mengarah ke agama tertentu dan terlanjur dipasang di beberapa tempat di Kota Solo.
“Kami menemukan di beberapa tempat, ada spanduk HUT RI ke-75 menggunakan logo mirip dengan salib,” kata Endro, Sabtu (8/8/2020).
Tidak hanya di Kota Solo, menurutnya gambar logo juga ditemukan di beberapa tempat di Karanganyar, Boyolali, dan Sukoharjo. Dalam hal ini DSKS hanya mempermasalahkan beberapa desain logo yang mirip salib saja.
“Dari 10 alternatif yang di desain oleh Kemensesmeng, ada 3 yang mirip dengan salib. Oleh karenanya, kami meminta Kemensesneg untuk menarik logo tersebut agar tidak menimbulkan keresahan di beberapa kalangan,” ujarnya.
Dengan permintaan penarikan logo bermasalah tersebut, setidaknya kegiatan HUT RI ditengah pandemi COVID -19 ini tidak ada yang mempertentangkan tentang urusan SARA.
Sebelumnya, menanggapi protes tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Solo, Ahyani usai audensi di Balaikota, Jum’at (7/8/2020) kemarin, mengaku jika hal yang sudah terlanjur dicetak adalah urusan masing – masing masyarakat.
“Itu masyarakat ambilnya (download-Red) dari pemerintah pusat,” jelas Ahyani.
Mengenai logo yang dianggap menyerupai salib, Ahyani menyerahkan hal tersebut pada masing masing individu. Namun begitu, dari sejumlah pilihan logo itu, Pemkot Solo tidak menggunakan logo yang dipermasalahkan DSKS.
“Kalau Pemkot kan tidak memakai itu, logonya terlalu ruwet,” pungkasnya. (Naura/Red).
Komentar